Ketika hatinya terasa begitu indah dimataku
Untuk kesekian kalinya cahaya itu hadir di depan hatiku
Cahaya itupun merasuk kedalam lubuk jiwa
Indahnya pun terasa meskipun itu hampa
Nyatanya tak bisa kuungkap dan khayalnya tak bisa kubayang
Tetapi mengapa rasa itu tetap ada
Andai kala ku terdiam sejenak dan tak bernafas
Ku takut jikalau rasa itu hilang begitu saja
Andaikan jarum jam tidak bergerak sempurna
Mungkinkah rasa itu akan tetap terjaga dalam jiwaku
Untuk hati yang mulai tak bisa merasa
Angin berhembus menerpa tubuhku yang hilang
Pasir pun mengisi rongga tubuhku yang hampa
Akankah hal itu dapat menahan jiwaku yang berongga
Andai bintang berlabuh diatas harapan yang terakhir
Dan hati ini pun mulai berharap sesuatu yang tak mungkin
Akankah mulut ini terucap ketika tubuh ini bisu
Nada harmoni mengiringi langkahku ketika aku mati
Yang indah hanyalah batu hitam bagi diriku
Akankah aku bisa mengucapkan cinta kala batu itu masih hitam